Episode 6 – What’s Wrong With Amanda?
Amanda melotot.
Amanda : Mark?saya baru bertemu dengannya kemarin malam!
Charles : Saya tidak peduli kapan kamu bertemu dengannya,tapi itu tugasmu
Amanda : Dia detektif,Charles…lain dengan Selena,saya tak yakin saya bisa membunuhnya seperti saya membunuh Selena
Charles : Untuk itu saya mengatakan ini tugas berat,Rania
Amanda : Kenapa dia harus dibunuh?
Charles : Kamu tau,tujuannya ke Indonesia selain mencarimu?dia ingin membongkar perusahaan kita,itu sangat membahayakan keberadaan kita,Rania
Amanda mendesah pelan.
Jacob : Mark melacak komputermu saat kamu sekolah
Amanda memerhatikan Jacob frustasi.
Amanda : Baik,kapan hari dan waktu yang tepat untuk membunuhnya?
Charles : Besok setelah kamu pulang
Amanda : Apa itu tidak terlalu terburu-buru?
Charles : Tidak,ada apa denganmu Rania?kamu seperti tak ingin membunuh Mark,ia bisa membuatmu masuk penjara
Amanda : Bukan seperti itu,hanya ia detektif yang baik
Charles : Ingat,keberadaan kita terancam karena detektif
Amanda : Ya,Charles…tapi dia berbeda
Charles : Saya tidak peduli,Rania…bersikaplah professional seperti biasanya,saya ingin kamu membunuhnya,ok?
Amanda dengan berat hati mengiyakan permintaan Charles.
Amanda : Saya harus segera pulang sebelum Mark curiga
Charles : Baik pulanglah,kerjakan tugasmu sebaik mungkin saya tak ingin terlibat dengan polisi
Amanda : Baik,tuan
Amanda keluar dari ruangan Charles,kemudian berlari kecil untuk turun ke parkiran.
Di dalam mobil ia mengganti kemeja putih dan celana bahannya menjadi seragam sekolahnya lagi.
Setelah itu ia baru menjalankan mobilnya menuju rumah.
(Rumah Amanda,Pk 16.55)
Mark : Darimana saja kamu,Amanda?
Amanda : Itu bukan urusanmu,Mark
Mark : Saya penasaran dengan ceritamu
Amanda : Saya ganti baju dulu
Amanda masuk ke kamarnya.Ia beranjak ke komputer-komputernya,ia sadar ternyata Mark melihat isi diarynya.
Amanda mendesah dan menyesali kenapa ia tidak memberi password pada diarynya.Setelah mematikan komputer-komputernya,Amanda mengganti bajunya dan keluar.
Amanda : Kamu membuka komputer saya?
Mark : Ya
Amanda : Apa yang kamu cari?
Mark : Tidak,Amanda saya hanya penasaran
Amanda : Penasaran?seperti membuka isi diary saya?
Mark : Saya tidak sengaja menemukan file itu
Amanda : Baiklah,saya masih bisa memaafkan hal itu…kamu sudah makan?
Mark : Belum
Amanda : Saya akan mengajakmu ke restoran favorit saya,disana saya akan menceritakan semuanya padamu
Mark : Baik,ayo pergi
Amanda dan Mark berjalan ke garasi dan masuk ke mobil Amanda.
Amanda dengan santai melaju mobilnya kearah salah satu restoran di dekat rumahnya.
Amanda : Apa yang kamu lakukan selama saya sekolah?
Mark : Melihat isi kamarmu,dan menyelidiki rumahmu
Amanda : Lalu apa kamu sudah tau cara apa yang saya pakai?
Mark : Itu masih misteri bagi saya
Amanda : Hahaha,kamu tidak akan bisa memecahkan misteri ini,Mark…menyerahlah
Mark : Menyerah adalah kesalahan terbesar yang pernah dilakukan detektif
Amanda : Kamu bukan Sherlock Holmes
Mark : Memang saya tak sepintar dia,tapi setidaknya saya ingin pulang dengan tenang
Amanda : Kita sudah sampai
(Di suatu sudut meja restoran)
Amanda : Baiklah saya mulai ceritanya,kamu sudah membaca diary saya betul?
Mark : Tentang cerita cintamu itu?ya,sudah
Amanda : Kamu bosan mendengar cerita cinta?
Mark : Tidak,asal berakhir seru
Amanda : Sayangnya cerita saya berakhir menyedihkan
Mark : Ceritalah
Amanda : Mark,cerita tentang orangtua kita udah bohong
Mark : Saya tau
Amanda memandang Mark datar.
Mark : Apa salahnya?
Amanda : Lupakan,sewaktu saya tinggal di London saya berkenalan dengan teman ayah saya.Teman ayah saya ini gila,sejak salah satu anaknya meninggal.Saya mengangumi anak yang lain dari teman ayah saya ini.Dia begitu sabarnya merawat ibunya.
Ya,saya masih 15 tahun waktu itu.Dia berusia 17 tahun lebih.Dan saya jatuh cinta padanya.Dia sepertinya sadar saya menyukainya,Ia tak pernah menunjukkannya.Tapi saya tau,dia pelan-pelan mendekati saya,saya bahagia bersamanya saya merasa saya cuma gadis biasa,bukan seorang mata-mata.Yah sejak saya membunuh,ia menjauhi saya dan dia tidak pernah menunjukkan dirinya lagi pada saya.Yah saya menyesal
Mark diam mendengar cerita Amanda.
Mark : Ia pantas marah,Amanda
Amanda : Kenapa ia harus marah?
Mark : Karena kamu membunuh orang yang ia cintainya
Bersambung
Next Week : Episode 7 - Rania in Love (19 February 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar