Jumat, 28 Januari 2011

Sinopsis What's The Meaning of Love 2


Sydney kembali melanjutkan kehidupan biasanya bersama Rafel,pacarnya.
Hidupnya kembali bahagia.Baru sebentar merasakan kebahagiaan hidupnya,Sydney kembali mendapat masalah.
Tanpa diduganya Sydney adalah anak kembar.Nama kembarannya adalah Violin,yang memutuskan tinggal bersamanya.
Perhatiaan semua keluarga,teman-teman,dan bahkan Rafel jadi tertuju pada Violin.Sydney seperti dilupakan.Sydney tidak bisa membenci Violin,karena Sydney menilai Violin memang pantas disukai semua orang.Tapi Sydney cemburu dengan kehadiran Violin.
Hal terberat Sydney adalah ketika Rafel lebih memilih Violin ketimbang dirinya.Untuk melepas kekesalannya Sydney kembali ke Farrel,mantan pacarnya yang ternyata masih cinta dan menyesal kepada Sydney.
Ditengah kekesalannya terhadap kembarannya sendiri,Lily sepupu Sydney datang berniat menolongnya untuk membuat Violin dibenci semua orang.
Sydney tak sadar,ternyata dirinya berbuat salah.Akhirnya Sydney sendiri yang harus menerima konsekuensinya,menyakiti 3 hati sekaligus.Violin,Rafel,dan Farrel.Dan kali ini sanggupkah Sydney dan Rafel bertahan?


Sinopsis What's The Meaning of Love

Sydney mengawali hidup barunya di jenjang SMP dengan sekolah di sekolah ternama di Jakarta.Ia bertemu dengan Rafel,teman sekelompok Sydney saat MOS.Di hari yang sama Sydney tidak sengaja bertabrakan dengan Farrel,dengan pertemuan singkatnya itu Sydney mulai menjadi admirer Farrel.
Ternyata tanpa Sydney sadari,Rafel menyukai dirinya.Sydney akhirnya menerima Rafel sebagai cowoknya.Sydney mulai jatuh cinta dengan Rafel dan dalam sekejap melupakan Farrel.Hubungan Sydney dan Rafel tidak berlangsung lama,karena kecemburuan Rafel.Setelah Rafel pergi,Farrel seolah datang menghibur Sydney dikala sakit hatinya.Sydney kembali menyukai Farrel dan akhirnya mereka pacaran.
Rafel yang melihat Sydney dan Farrel tidak terima dan berusaha membuat Sydney jatuh cinta dengannya lagi dan mau kembali.Tak hanya itu,Lavetta-rival Sydney menyukai Rafel dan berusaha merusak hubungan Sydney.Di balik semua kisah ini,terdapat banyak rahasia yang membuat masa remaja Sydney tidak seperti remaja lainnya.Sanggupkah Sydney bertahan dengan Farrel?Siapa yang sebenarnya mencintai Sydney?Rafel atau Farrel?



Between Crime and Love Episode 4

Episode 4 – Soul of Detective

Amanda duduk di kursi ruang tamu,Mark mengikutinya.
Amanda            : Ternyata walaupun kamu lebih tua dari saya,kamu tidak tau dibalik semua kejahatan ini?
Mark                 : Tidak
Amanda            : Begini,dulu orangtua kita berteman.Ayah kamu detektif dan ibu saya mata-mata seperti saya.Ibu kamu orang biasa,begitu juga dengan ayah saya.Tapi bedanya ibu kamu tau ayahmu adalah detektif,tapi ayah saya hanya tau ibu saya sebagai dokter,tidak lebih.Jadi setelah kamu lahir dan saya lahir,orangtua kita sepakat membesarkan kita menjadi sama seperti orangtua kita.Kamu jadi detektif,dan saya menjadi mata-mata.Hubungan orangtua kita baik,yah sampai kamu tau sendiri ketika ibumu membunuh ibu saya,dari situlah semua berasal.
Mark                 : Saya mengerti,lalu apa yang membuat kamu tidak bisa ke London?
Amanda            : Saya tidak ingin,teringat pada semua kejadian mematikan itu Mark,tolonglah…
Mark                 : Amanda,cukup sudah…saya juga merasakan hal yang sama denganmu.Tapi saya bisa menahan semua kesedihan saya
Amanda            : Ingat,diluar menjadi mata-mata saya seorang gadis biasa,Mark.Saya juga bisa trauma!
Mark                 : Apa ini trikmu?
Amanda            : Trik?saya bukan penjahat
Mark                 : Kamu pintar,Amanda...jadi tidak tertutup kemungkinan ini salah satu trikmu untuk meluluhkan hati saya
Amanda            : Memang susah jika sudah pernah berbohong dan berbuat jahat,orang tidak akan percaya
Mark                 : Makannya jangan berbuat jahat,untuk itu ayah saya selalu bilang kalau detektif jauh lebih baik daripada mata-mata
Amanda            : Huh,jangan membandingkan mata-mata dengan detektif,Mark.Karena mereka berbeda.Kita orang professional,bukan pembunuh.
Mark                 : Yeah,jika tidak ada kalian kami juga tidak bekerja
Amanda            : Jadi kita saling melengkapi kan?
Mark                 : Kamu benar-benar pintar!saya sampai lupa dengan tujuan utama saya
Amanda            : Kamu tidak akan bisa menangkap saya disini.saya punya banyak satpam dan pelayan
Mark                 : Tidak masalah,saya bisa bertarung
Amanda            : Saya rasa terlalu bahaya untuk membicarakan hal ini di rumah saya,ada beberapa satpam yang bisa berbahasa inggris.Lebih baik kamu istirahat,saya juga capek.
Mark                 : Yah,ini memalukan…saya menginap di rumah orang yang selama 2 tahun saya cari
Amanda            : Hahaha,istirahatlah…besok saya akan menceritakan sesuatu
Mark                 : Tentu
Amanda menuntun Mark ke sebuah kamar tepat didepan kamar Amanda.
Amanda            : Ini kamarmu,jika kamu butuh sesuatu kamu ketuk pintu kamar saya
Mark                 : Saya akan mendobrak kamarmu,dan menculikmu kalau perlu
Amanda            : Saya tau itu tidak akan terjadi
Mark                 : Semuanya bisa dilakukan,Amanda
Amanda            : Selamat malam
Amanda meninggalkan Mark,dan masuk ke kamarnya.Mark hanya memandangi Amanda yang masuk kamarnya.Kemudian Mark mulai berkeliling rumah Amanda dan mencari barang-barang yang mungkin bisa menjadi barang bukti.Rumah Amanda ada 2 lantai.Walau 2 lantai,rumahnya tergolong besar untuk ukuran orang yang tinggal sendiri.
Kamar Amanda ada di lantai 1.Sementara para pelayan dan satpamnya di lantai 2.Perabotan rumah Amanda tidak begitu banyak.Sama sekali tidak ada foto terpajang di rumahnya.
Saat Mark memandang sebuah lukisan,salah satu satpam rumah Amanda menyapa Mark.
Satpam            : Ada yang bisa saya bantu,tuan?
                          (Kata sang satpam dalam bahasa inggris)
Mark                : Tidak,tapi saya butuh informasi tentang Rania
Satpam            : Apa yang ingin tuan ketahui?
Mark                : Sudah berapa lama ia tinggal disini?
Satpam            : Setau saya sejak ia kecil ia sudah tinggal disini
Mark                : Anda tau kedua orangtuanya?
Satpam            : Tidak ada satpam yang tau kedua orangtuanya,tuan
Mark                : Jadi begitu,apa Rania sering pulang malam?
Satpam            : Saat akhir pekan dan liburan ia selalu pulang larut malam,bahkan saat hari biasa pun dia suka pulang malam.Memangnya ada apa,Tuan?
Mark                : Tidak apa,saya hanya ingin tahu…satu lagi dimana sekolah,Rania?
Satpam            : Tidak jauh dari rumah ini,saya kurang begitu tau nama sekolahnya
Mark                : Tidak masalah,terima kasih
Satpam            : Sama-sama,tuan
Mark kembali mengitari rumah Amanda,kali ini ia lebih teliti.
Tiba-tiba Amanda mengangetkan Mark.
Amanda            : Apa yang kamu lakukan disini,Mark?
Mark                 : Hanya mengecek
Amanda            : Apa yang kamu bicarakan dengan satpam saya?
Mark                 : Tidak penting
Amanda            : Kenapa kamu menyinggung tentang orangtua saya?
Mark                 : Saya hanya bertanya
Amanda            : Dasar detektif
Amanda meninggalkan Mark yang masih sibuk mengitari rumah Amanda.Tidak lama kemudian,Mark menyerah dan masuk ke kamar.

Bersambung

Between Crime and Love Episode 3


Episode 3 – The History

Amanda            : Siapa Amanda?
Mark                 : Jangan berpura-pura Amanda,ceritamu terlalu mirip dengan Amanda,mungkin secara wajah kalian tidak mirip karena kamu sudah mengganti wajah aslimu,benar begitu?
Amanda            : Mark,saya tau kamu detektif tapi itu tidak benar
Mark                 : Amanda,saya memang sangat muda untuk ukuran detektif bisa dibilang saya masih pemula,tapi semua detektif pun juga langsung tau kamu adalah Amanda
Amanda            : Bagaimana caranya kamu tau saya Amanda?
Mark                 : Itu mudah.Dari awal ketika kamu mengikuti saya  di bandara kamu tau saya,ketika kamu membaca alamat di kertas itu kamu kaget seolah itu rumahmu sendiri,kamu berbohong ketika kamu menyebutkan namamu,bahasa inggrismu sempurna,kamu orang Indonesia tapi kamu berani mengantar lelaki asing yang baru kamu kenal,kamu tidak terlalu kaget mendengar kronologis cerita ibu saya seolah kamu sudah mendengarnya berkali-kali,usiamu sama dengan Amanda,Cerita hidupmu juga sama dengan Amanda,dan kamu terkejut ketika saya menceritakan dokter adik saya dibunuh karena itu ibumu sendiri,dan yang pasti kamu mempunyai luka yang sama seperti Amanda.
                            (Kata Mark dengan cepat sampai Amanda shock)
Amanda            : Hipotesa yang bagus,Mark.Semua yang kamu katakan benar
Mark                 : Jadi kamu Amanda Gracia?
Amanda            : Tidak lagi,saya Rania
Mark                 : Saya tidak peduli dengan identitas palsumu,yang saya pedulikan adalah identitas aslimu,saya ingin Amanda yang sebenarnya
Amanda            : Saya Amanda hanya dengan wajah dan nama yang berbeda,di dalam saya tetap Amanda yang dulu
Mark                 : Untuk siapa kamu bekerja?
Amanda            : Itu rahasia,Mark…tidak ada yang tau selain saya
Mark                 : Kenapa kamu membunuh ibu saya?
Amanda            : Apa saya perlu bertanya juga padamu,kenapa ibumu membunuh ibu saya?
Mark                 : Jadi benar dr Victoria ibumu?
Amanda            : Tentu
Mark                 : Ibu saya gila Amanda,dia tidak dapat menerima adik saya meninggal
Amanda            : Saya juga sama gilanya dengan ibumu,begitu tau ibu saya dibunuh oleh ibumu!kamu tau,ibu saya juga merasa bersalah tapi kondisi adikmu memang tidak dapat diselamatkan lagi
Mark                 :  Tapi kamu salah Amanda
Amanda            : Salah apanya?saya membunuh orang yang membunuh ibu saya
Mark                 : Berarti kamu sudah melakukan hal kriminal,kamu masih muda Amanda
Amanda            : Kamu tau kenapa aku benci dengan detektif sejak saya pindah ke London?karena ternyata orang benar,detektif tidak lebih dari orang yang suka mencari kesalahan orang
Mark                 : Itu tugas kami,Amanda…untuk memecahkan kasus,dan menuntut orang yang bersalah
Amanda            : Kamu tau karena saya ketahuan,ayah saya yang ditangkap.Dia tidak tahu kalau saya membunuh ibumu,dia cuma orang biasa,Mark!setelah saya berhasil lolos saya hidup dalam ketakutan.Saya takut saya menjadi buron,yah memang tidak ada yang mencari saya,sampai atasan saya bilang kamu datang ke Indonesia untuk mencari saya,sebenarnya pacar saya memutuskan saya karena dia tau saya ternyata diam-diam menjadi mata-mata.
Kamu tau?saya melakukan hal terfatal yang pernah dilakukan mata-mata,membongkar identitas saya sendiri dan orang tau saya mata-mata,memalukan!
Mark                 : Pengakuan yang bagus Amanda
                            (Kata Mark sambil memencet tombol stop pada tape recordernya)
Amanda            : Harapan hidup saya memang kecil,saya yakin suatu saat kedok saya terbongkar,tapi saya tidak akan menyerah,Mark.
Mark                 : Kamu harus ikut saya ke London,untuk menyerahkan dirimu pada polisi
Amanda            : Tidak
Mark                 : Amanda,saya tidak ingin menyakitimu di sini,saya sedang tidak ingin bertengkar apalagi dengan seorang mata-mata
Amanda            : Saya terlatih,Mark
Mark                 : Saya tidak peduli,yang saya inginkan adalah Amanda yang sesungguhnya mau menyerahkan diri
Amanda            : Kita sudah sampai
Amanda memberhentikan mobilnya di depan sebuah rumah minimalis.Amanda memencet klakson mobil 2 kali.Seorang satpam membuka pintu rumah.Amanda memarkir mobilnya di dalam garasi.Lalu ia menghentikan mesin mobilnya,dan keluar dari mobil.Begitu juga dengan Mark.
Mark                 : Berani sekali,kamu membawa saya ke alamat ini
Amanda            : Ini rumah saya,kamu bisa tinggal disini sampai kamu puas
Mark                 : Saya sedang tidak bercanda,saya ingin cepat menyelesaikan masalah saya
Amanda            : Jangan terburu-buru,kamu tetap harus disini dan mendengar lebih jauh bagaimana kisah lengkap dibalik semua kejahatan ini
Mark                 : Baik,kalau itu maumu tapi dengan satu syarat
Amanda            : Saya harus menyerahkan diri?
Mark                 : Ya
Amanda            : Jika kamu bisa membawa saya kesana,yah mungkin saya akan menyerahkan diri
Mark                 : Apa maksudmu?

Bersambung

Between Crime and Love Episode 2


Episode 2 – The Real Rania

Mark diam-diam memandangi raut wajah Amanda yang datar dan sama sekali tidak ada ekspresi takut atau khawatir.
Amanda            : Cerita yang bagus
Mark                 : Bagus?ini sungguhan Rania,bukan hanya sekedar cerita misteri seperti di novel
Amanda            : Ya,saya tau Mark.Saya iri dengan hidupmu
Mark                 : Iri?untuk apa?saya bukan orang yang baik
Amanda            : Huh,saya tidak percaya
Mark                 : Kamu baru bertemu saya tak lebih dari sejam yang lalu,Rania
Amanda            : Berapa usiamu?
Mark                 : 20,kamu?
Amanda            : 17
Mark                 : 17?kamu tak seperti gadis 17 lainnya
Amanda            : Banyak yang bilang begitu
Mark                 : Bukan karena wajahmu tua,gayamu berbicara,tingkah lakumu seperti wanita karier
Amanda            : Indra penglihatanmu cukup tajam,kamu kuliah jurusan apa?
Mark                 : Trims,saya tidak sepenuhnya kuliah…seperti yang saya bilang syaa bukan orang yang baik
Amanda            : Siapa kamu?
Mark                 : Orang selalu bertanya kepada saya,siapa saya…sebenernya saya adalah detektif
Amanda memperlambat mobilnya lagi.Kali ini wajahnya benar-benar menunjukkan ia takut.
Mark                 : Kamu takut?
Amanda            : Tidak,saya sedikit tidak percaya
Mark                 : Tidak percaya?kenapa tidak?karena saya terlalu muda untuk jadi detektif?
Amanda            : Salah satu alasannya itu,tapi yang saya tidak percaya ternyata detektif itu nyata
Mark                 : Tentu,Rania…detektif itu ada tapi mereka tidak mengakui dirinya ada,kamu mengerti maksud saya?
Amanda            : Ya,saya mengerti
Mark                 : Bagaimana denganmu?ceritakan sedikit tentang hidupmu,dari wajahmu kamu menyimpan banyak rahasia
Amanda            : Ibu saya meninggal ketika saya berusia 14 tahun,ayah saya mengajak saya pergi ke London untuk menghibur diri saya karena waktu itu saya nyaris gila ketika kehilangan ibu saya…setelah saya kembali dari London,ayah saya menyusul ibu saya…dia meninggal.Ia perokok berat,ternyata ia terkena kanker paru-paru dan tanpa ia ketahui kankernya sudah mencapai stadium akhir dan dia meninggal
                             (Kata Amanda sambil menintikan air matanya setetes mengingat kejadian yang meninmpa ayahnya)
Mark                 : Saya turut prihatin
Amanda            : Maafkan saya,yah kadang saya sering teringat betapa sadisnya hidup saya
Mark                 : Sadis?
Amanda            : Maksud saya,saya ditinggalkan oleh seluruh anggota keluarga saya,kakak saya juga meninggal
Mark                 : Saya cukup terharu,mendengar kisah hidupmu
Amanda            : Cukup,untuk obrolan mengharukan ini…bagaimana dengan hidupmu,Mark?
Mark                 : Hidup saya?sama mengenaskannya
Amanda            : Ayolah,saya sudah menceritakan hidup saya
Mark                 : Ayah saya lebih dulu meninggal,ia juga seorang detektif nasibnya mirip dengan Sherlock Holmes tapi sayangnya ia mati sungguhan,saya masih berusia 12 ketika ayah saya meninggal.
Sejak itu saya berobsesi menjadi detektif.Ibu saya mendukung saya untuk belajar lebih jauh menjadi detektif,tapi entah kenapa ketika adik saya meninggal Ibu saya menjadi pemarah,padahal dulunya tidak.Ia dendam dengan dokter yang mengoperasi adik saya,dan dia membunuh dokter yang mengoperasi adik saya,sejak itulah seseorang mulai mengikuti ibu saya.Ibu saya jadi gila,dan mengurung diri di rumah sampai 2 tahun yang lalu dia dibunuh oleh gadis yang saya ceritakan tadi.
Amanda tersentak pelan mendengar cerita Mark,kemudian dia langsung mengubah ekspresi mukanya.
Amanda            : Tragis
Mark                 : Tidak selalu cerita kehidupan berakhir bahagia,Rania…mungkin kamu terlalu banyak membaca novel picisan dan film romantis.Jika hidup seindah di novel,buat apa Tuhan menciptakan air mata dan kesedihan?
Amanda            : Kamu detektif yang baik,Mark
Mark                 : Terima Kasih,kamu SMA?
Amanda            : Ya,tahun depan saya mulai kuliah di London mungkin
Mark                 : Kenapa kamu cinta London?saya sendiri bosan dengan kota London
Amanda            : Karena London tempat kelahiran Sherlock Holmes
Mark                 : Hanya karena itu?konyol sekali Rania
Amanda            : Tidak,karena London hidup saya berubah
Mark                 : Berubah lebih mengenaskan?
Amanda            : Ya,karena kedua orang tua saya meninggal saya yatim piatu,mereka hanya meninggalkan warisan untuk saya…dan uang orangtua saya hanya cukup sampai saya selesai kuliah nanti
Mark                 : Tidak ada yang mengurusmu?
Amanda            : Sesekali paman saya menjenguk saya
Mark                 : Kalau begitu kamu harus kerja
Amanda            : Di Indonesia,banyak sarjana yang pengangguran Mark.Saya bahkan belum lulus SMA,apa yang harus saya kerjakan selain sekolah?
Mark                 : Oh iya,kenapa kamu tadi berada di bandara?
Amanda tidak menggubris pertanyaan Mark,ia terdiam cukup lama.Sampai ia mulai angkat bicara.
Amanda            : Saya menunggu pacar saya
Mark                 : Dia darimana?
Amanda            : Dia dari London juga sepertimu,saya ingin tau wajahnya,karena saya sudah lama sekali tidak bertemu dengannya,apa dia masih seperti dulu…tapi ia tidak datang
                            (Kata Amanda lagi-lagi sambil meneteskan air mata)
Mark                 : Ceritamu menyedihkan sekali,tapi saya tak akan tertipu dengan semua omong kosongmu,Rania
Amanda            : Apa maksudmu?
Mark                 : Ceritamu hanya fiktif,kamu bukan gadis biasa Rania saya tau itu
Amanda mempercepat laju mobilnya,ia mulai takut mendengar kata-kata Mark
Mark                 : Gadis biasa,tidak akan langsung percaya dengan orang yang dikenalnya hanya dalam hitungan jam dan bersedia membantunya apalagi dia adalah orang asing,atau saya pantas memanggilmu Amanda?

Bersambung






Between Crime and Love Episode 1

Episode 1- Mark Story

Spy
Amanda Gracia adalah seorang mata-mata Indonesia yang masih berusia 17 tahun.Dia menyamar sebagai Rania seorang remaja SMA biasa.Sewaktu ia berusia 15 tahun ia dan ayahnya pergi ke London untuk tinggal selama setahun.Di akhir tahun,ia membunuh ibu seorang detektif bernama Mark Sebastian.Ia berhasil kabur tapi sayang ayahnya ditangkap.Setelah ketibaannya di Indonesia Amanda langsung mengganti nama dan wajahnya menjadi Rania.2 tahun kemudian Rania alias Amanda bertemu dengan Mark Sebastian.

Detective
Mark Sebastian adalah seorang detektif Inggris yang berusia 20 tahun.Ibunya dibunuh oleh seorang remaja Indonesia bernama Amanda Gracia di London 2 tahun yang lalu.Saat kejadian berlangsung Mark tidak ada di tempat.Dan pembunuhan ibunya juga terkesan janggal dan misterius.Tidak ada yang bisa memecahkan trik pembunuhannya karena pembunuhan itu dilakukan dengan sangat rapi.Lama berselang Mark baru dapat datang ke Indonesia kemudian mencari Amanda.

(Soekarno-Hatta International Airport,Jakarta,Indonesia Arrivals Gate,7 P.M)
Amanda berdiri di depan pintu kedatangan melihat kearah seorang lelaki asing.Mark berjalan keluar sambil melirik seorang perempuan yang melihat kearahnya.Amanda mengikuti lelaki itu.Mark sadar dirinya diikuti oleh seorang perempuan.Ia menghentikan langkahnya.
Amanda menghentikan langkahnya.
Mark                 : Why you follow me?
Mark bertanya sambil menatap wajah Amanda
Amanda            : I wanna help you
                             (Kata Amanda)
Mark                 : Bantu saya untuk apa?
                              (Kata Mark dalam bahasa inggris)
Amanda            : Kamu orang asing,pasti kamu butuh tumpangan
Mark                 : Terima Kasih,memang iya
Amanda            : Hotel mana?
Mark                 : Saya tidak tinggal di hotel,saya kesini untuk mencari alamat rumah yang ada di kertas ini
Mark memberikan secarik kertas pada Amanda.
Amanda membaca kertas itu dengan seksama.Raut muka Amanda sedikit kaget,tangannya sedikit bergetar memegang kertas itu.
Mark melihat Amanda curiga.
Mark                 : Kamu tau dimana alamat itu?
Amanda            : Hhmm,yeah
Mark                 : Kamu terlihat kaget,apa kamu tinggal disana?
Amanda            : Tidak,itu alamat rumah ayah saya dulu
Mark                 : Siapa namamu?dan siapa kamu?
Amanda            : Siapa saya?saya hanya gadis biasa…
Mark                 : Namamu
Amanda            : Saya Rania,bagaimana dengan kamu?
Mark                 : Saya Mark
                            (Kata Mark sambil bersalaman dengan Rania)
Amanda            : Darimana kamu berasal?
Mark                 : London
Amanda            : London,saya cinta London
Mark                 : Kamu pernah ke London?
Amanda            : Saya pernah tinggal disana setahun
Mark                 : Untuk apa kamu tinggal disana?sendiri?
Amanda            : Tidak,ayah saya mendapat tugas disana dan saya ikut ayah saya sementara
Mark                 : Bagaimana dengan ibumu?
Amanda            : Ibu saya meninggal sebelum saya pergi ke London
Mark                 : Maafkan saya
Amanda            : Tidak,itu tidak masalah
Mark                 : Lebih baik kita jangan bicara disini,disini terlalu ramai
Amanda            : Ok,mari ikut saya ke mobil saya
Mark                 : Tentu
Amanda berjalan menuju parkiran mobil,Mark mengikuti di belakangnya.
Setelah sampai,Amanda membuka mobil sedan warna hitam begitu juga dengan Mark.Begitu Amanda menyetir keluar area bandara,ia baru angkat bicara.
Amanda            : Jadi siapa orang yang kamu cari?
Mark                 : Seorang gadis.Mungkin sekarang berusia 16 atau 17 tahun.
Amanda            : Siapa namanya?Mungkin saya kenal dia
Mark                 : Amanda Gracia,kamu kenal?
Amanda            : Sayangnya tidak
Mark                 : Tidak masalah,saya akan menyelediki dia secepatnya
Amanda            : Sebenarnya ada apa dengan gadis itu sampai kamu mencarinya jauh-jauh  dari London?
Mark                 : Ceritanya panjang,Rania.Gadis itu membunuh ibu saya di London
Amanda menuruni kecepatan mobilnya,ekspresinya tegang dan kaget.Tapi ia berusaha menutupinya dan tersenyum mendengar cerita Mark.
Amanda            : Gadis berusia 17 membunuh ibumu?saya cukup kaget,apalagi ia seorang Indonesia
Mark                 : Yeah,saya juga kadang tidak percaya
Amanda            : Lalu kamu sudah lapor polisi?
Mark                 : Sewaktu kejadian berlangsung,polisi terlambat datang gadis itu sudah pergi.Dan ternyata ia begitu pintar,ia menjadi orang lain disaat membunuh ibu saya.Ibu saya tergeletak di kamar rumahnya,ia sama sekali tidak berdarah.Ia tampak seperti orang tidur,tidak ada senjata di kamar itu.Baik senjata api sampai racun pun tidak ditemukan.Sidik jari gadis itu juga tidak ada.Pembunuhan ibu saya sangat janggal dan misterius.Polisi tidak dapat berbuat apa-apa lagi karena sama sekali tidak ditemukan petunjuk untuk mengetahui pelakunya.Orang-orang yang mempunyai motif untuk membunuh ibu saya sudah diinterogasi,tapi alibi mereka sempurna.Sejak itu kasus ibu saya ditutup.Tapi saya tidak menyerah,dan saya hanya mendapat alamat rumah gadis itu
                            (Cerita Mark kepada Amanda.)
Mata Amanda lurus menatap jalanan Jakarta yang cukup lancar di malam hari.
Amanda hanya menggeleng kepalanya pelan mendengar cerita Mark.

Bersambung



The Beginning

Gue Natasha.Umur gue saat ini masih 13 tahun.
Gue punya cita-cita sebagai penulis.
Cita-cita ini muncul sejak gue kelas 4 SD atau sekitar umur 9 tahun.
Sebelum gue masuk dunia tulis-menulis sejak gue bisa membaca gue suka banget yang namanya baca.Gue bahkan seperti dewasa sebelum umumnya.Waktu kelas 2 SD gue udah hobby baca teenlit punya kakak gue.Sejak umur 7 tahun gue perlahan mengerti dunia remaja.
Karena kebanyakan membaca mulai dari teenlit,buku sains,buku dongeng anak-anak,sampai buku  novel terjemahan gue jadi pengen menulis. 
Karya gue pertama adalah buku berjudul Milley.
Buku ini gak terbit di publik,hanya resmi terbit di kalangan teman-teman gue SD.
Setelah buku Milley yang mengisahkan kisah tragis antara cinta dan keluarga,gue mulai menulis buku What's The Meaning of Love yang gue buat tahun 2008.Sampai saat ini masterpiece gue adalah novel WTML (What's The Meaning of Love).Di tahun 2009 gue mencoba membuat lanjutan kisah WTML yaitu WTML 2.Karena tentunya sekarang banyak sekali hal yang berubah,dengan berbekal nilai bahasa indonesia gue  yang cukup bagus gue merivisi WTML di tahun 2010.Gue berusaha mengubah sedikit cerita WTML agar gak ketinggalan zama.Gue merapikan tulisan-tulisan WTML yang kacau-balau,gue coba membuat WTML ini lebih bagus dari versi 2008.Tapi entah kenapa gue mandek di tengah novel.
Di tahun 2011 ini gue malah sibuk buat revisi WTML 2 yang sejauh ini sangat memuaskan.
Jadi sampai sekarang gue belum menyelesaikan sepenuhnya WTML.
Selain menulis novel,gue suka menulis skenario dan cerpen.
Karya cerpen gue yang sampai saat ini masih gue ingat walau cerpen itu udah lama,walau gue lupa judulnya apa gue masih inget dengan jelas bagaimana cerpen itu.
Gue gak begitu ahli dalam buat cerpen,karena gue suka cerita yang berbelit-belit layaknya sinetron.5 lembar seperti gak cukup untuk melampiaskan hati gue.
Skenario film memang gue belum pernah coba membuat.Tapi gue telah membuat suatu serial yang tidak jelas karya ini dikategorikan sebagai karya sastra apa.
Judulnya adalah Between Crime and Love suatu karya yang benar-benar menggambarkan mimpi gue.Dan gue bangga gue bisa merangkai cerita ini dengan baik.


Tanpa kalian ketahui gue punya banyak karya yang gue sendiri lupa pernah membuatnya.
Gue seperti terlahir untuk menulis.
Dan blog ini adalah pembuktian gue akan serius dengan dunia menulis.


Every ending is just another beginning 


Natasha