Jumat, 28 Januari 2011

Between Crime and Love Episode 3


Episode 3 – The History

Amanda            : Siapa Amanda?
Mark                 : Jangan berpura-pura Amanda,ceritamu terlalu mirip dengan Amanda,mungkin secara wajah kalian tidak mirip karena kamu sudah mengganti wajah aslimu,benar begitu?
Amanda            : Mark,saya tau kamu detektif tapi itu tidak benar
Mark                 : Amanda,saya memang sangat muda untuk ukuran detektif bisa dibilang saya masih pemula,tapi semua detektif pun juga langsung tau kamu adalah Amanda
Amanda            : Bagaimana caranya kamu tau saya Amanda?
Mark                 : Itu mudah.Dari awal ketika kamu mengikuti saya  di bandara kamu tau saya,ketika kamu membaca alamat di kertas itu kamu kaget seolah itu rumahmu sendiri,kamu berbohong ketika kamu menyebutkan namamu,bahasa inggrismu sempurna,kamu orang Indonesia tapi kamu berani mengantar lelaki asing yang baru kamu kenal,kamu tidak terlalu kaget mendengar kronologis cerita ibu saya seolah kamu sudah mendengarnya berkali-kali,usiamu sama dengan Amanda,Cerita hidupmu juga sama dengan Amanda,dan kamu terkejut ketika saya menceritakan dokter adik saya dibunuh karena itu ibumu sendiri,dan yang pasti kamu mempunyai luka yang sama seperti Amanda.
                            (Kata Mark dengan cepat sampai Amanda shock)
Amanda            : Hipotesa yang bagus,Mark.Semua yang kamu katakan benar
Mark                 : Jadi kamu Amanda Gracia?
Amanda            : Tidak lagi,saya Rania
Mark                 : Saya tidak peduli dengan identitas palsumu,yang saya pedulikan adalah identitas aslimu,saya ingin Amanda yang sebenarnya
Amanda            : Saya Amanda hanya dengan wajah dan nama yang berbeda,di dalam saya tetap Amanda yang dulu
Mark                 : Untuk siapa kamu bekerja?
Amanda            : Itu rahasia,Mark…tidak ada yang tau selain saya
Mark                 : Kenapa kamu membunuh ibu saya?
Amanda            : Apa saya perlu bertanya juga padamu,kenapa ibumu membunuh ibu saya?
Mark                 : Jadi benar dr Victoria ibumu?
Amanda            : Tentu
Mark                 : Ibu saya gila Amanda,dia tidak dapat menerima adik saya meninggal
Amanda            : Saya juga sama gilanya dengan ibumu,begitu tau ibu saya dibunuh oleh ibumu!kamu tau,ibu saya juga merasa bersalah tapi kondisi adikmu memang tidak dapat diselamatkan lagi
Mark                 :  Tapi kamu salah Amanda
Amanda            : Salah apanya?saya membunuh orang yang membunuh ibu saya
Mark                 : Berarti kamu sudah melakukan hal kriminal,kamu masih muda Amanda
Amanda            : Kamu tau kenapa aku benci dengan detektif sejak saya pindah ke London?karena ternyata orang benar,detektif tidak lebih dari orang yang suka mencari kesalahan orang
Mark                 : Itu tugas kami,Amanda…untuk memecahkan kasus,dan menuntut orang yang bersalah
Amanda            : Kamu tau karena saya ketahuan,ayah saya yang ditangkap.Dia tidak tahu kalau saya membunuh ibumu,dia cuma orang biasa,Mark!setelah saya berhasil lolos saya hidup dalam ketakutan.Saya takut saya menjadi buron,yah memang tidak ada yang mencari saya,sampai atasan saya bilang kamu datang ke Indonesia untuk mencari saya,sebenarnya pacar saya memutuskan saya karena dia tau saya ternyata diam-diam menjadi mata-mata.
Kamu tau?saya melakukan hal terfatal yang pernah dilakukan mata-mata,membongkar identitas saya sendiri dan orang tau saya mata-mata,memalukan!
Mark                 : Pengakuan yang bagus Amanda
                            (Kata Mark sambil memencet tombol stop pada tape recordernya)
Amanda            : Harapan hidup saya memang kecil,saya yakin suatu saat kedok saya terbongkar,tapi saya tidak akan menyerah,Mark.
Mark                 : Kamu harus ikut saya ke London,untuk menyerahkan dirimu pada polisi
Amanda            : Tidak
Mark                 : Amanda,saya tidak ingin menyakitimu di sini,saya sedang tidak ingin bertengkar apalagi dengan seorang mata-mata
Amanda            : Saya terlatih,Mark
Mark                 : Saya tidak peduli,yang saya inginkan adalah Amanda yang sesungguhnya mau menyerahkan diri
Amanda            : Kita sudah sampai
Amanda memberhentikan mobilnya di depan sebuah rumah minimalis.Amanda memencet klakson mobil 2 kali.Seorang satpam membuka pintu rumah.Amanda memarkir mobilnya di dalam garasi.Lalu ia menghentikan mesin mobilnya,dan keluar dari mobil.Begitu juga dengan Mark.
Mark                 : Berani sekali,kamu membawa saya ke alamat ini
Amanda            : Ini rumah saya,kamu bisa tinggal disini sampai kamu puas
Mark                 : Saya sedang tidak bercanda,saya ingin cepat menyelesaikan masalah saya
Amanda            : Jangan terburu-buru,kamu tetap harus disini dan mendengar lebih jauh bagaimana kisah lengkap dibalik semua kejahatan ini
Mark                 : Baik,kalau itu maumu tapi dengan satu syarat
Amanda            : Saya harus menyerahkan diri?
Mark                 : Ya
Amanda            : Jika kamu bisa membawa saya kesana,yah mungkin saya akan menyerahkan diri
Mark                 : Apa maksudmu?

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar