Jumat, 28 Januari 2011

Between Crime and Love Episode 1

Episode 1- Mark Story

Spy
Amanda Gracia adalah seorang mata-mata Indonesia yang masih berusia 17 tahun.Dia menyamar sebagai Rania seorang remaja SMA biasa.Sewaktu ia berusia 15 tahun ia dan ayahnya pergi ke London untuk tinggal selama setahun.Di akhir tahun,ia membunuh ibu seorang detektif bernama Mark Sebastian.Ia berhasil kabur tapi sayang ayahnya ditangkap.Setelah ketibaannya di Indonesia Amanda langsung mengganti nama dan wajahnya menjadi Rania.2 tahun kemudian Rania alias Amanda bertemu dengan Mark Sebastian.

Detective
Mark Sebastian adalah seorang detektif Inggris yang berusia 20 tahun.Ibunya dibunuh oleh seorang remaja Indonesia bernama Amanda Gracia di London 2 tahun yang lalu.Saat kejadian berlangsung Mark tidak ada di tempat.Dan pembunuhan ibunya juga terkesan janggal dan misterius.Tidak ada yang bisa memecahkan trik pembunuhannya karena pembunuhan itu dilakukan dengan sangat rapi.Lama berselang Mark baru dapat datang ke Indonesia kemudian mencari Amanda.

(Soekarno-Hatta International Airport,Jakarta,Indonesia Arrivals Gate,7 P.M)
Amanda berdiri di depan pintu kedatangan melihat kearah seorang lelaki asing.Mark berjalan keluar sambil melirik seorang perempuan yang melihat kearahnya.Amanda mengikuti lelaki itu.Mark sadar dirinya diikuti oleh seorang perempuan.Ia menghentikan langkahnya.
Amanda menghentikan langkahnya.
Mark                 : Why you follow me?
Mark bertanya sambil menatap wajah Amanda
Amanda            : I wanna help you
                             (Kata Amanda)
Mark                 : Bantu saya untuk apa?
                              (Kata Mark dalam bahasa inggris)
Amanda            : Kamu orang asing,pasti kamu butuh tumpangan
Mark                 : Terima Kasih,memang iya
Amanda            : Hotel mana?
Mark                 : Saya tidak tinggal di hotel,saya kesini untuk mencari alamat rumah yang ada di kertas ini
Mark memberikan secarik kertas pada Amanda.
Amanda membaca kertas itu dengan seksama.Raut muka Amanda sedikit kaget,tangannya sedikit bergetar memegang kertas itu.
Mark melihat Amanda curiga.
Mark                 : Kamu tau dimana alamat itu?
Amanda            : Hhmm,yeah
Mark                 : Kamu terlihat kaget,apa kamu tinggal disana?
Amanda            : Tidak,itu alamat rumah ayah saya dulu
Mark                 : Siapa namamu?dan siapa kamu?
Amanda            : Siapa saya?saya hanya gadis biasa…
Mark                 : Namamu
Amanda            : Saya Rania,bagaimana dengan kamu?
Mark                 : Saya Mark
                            (Kata Mark sambil bersalaman dengan Rania)
Amanda            : Darimana kamu berasal?
Mark                 : London
Amanda            : London,saya cinta London
Mark                 : Kamu pernah ke London?
Amanda            : Saya pernah tinggal disana setahun
Mark                 : Untuk apa kamu tinggal disana?sendiri?
Amanda            : Tidak,ayah saya mendapat tugas disana dan saya ikut ayah saya sementara
Mark                 : Bagaimana dengan ibumu?
Amanda            : Ibu saya meninggal sebelum saya pergi ke London
Mark                 : Maafkan saya
Amanda            : Tidak,itu tidak masalah
Mark                 : Lebih baik kita jangan bicara disini,disini terlalu ramai
Amanda            : Ok,mari ikut saya ke mobil saya
Mark                 : Tentu
Amanda berjalan menuju parkiran mobil,Mark mengikuti di belakangnya.
Setelah sampai,Amanda membuka mobil sedan warna hitam begitu juga dengan Mark.Begitu Amanda menyetir keluar area bandara,ia baru angkat bicara.
Amanda            : Jadi siapa orang yang kamu cari?
Mark                 : Seorang gadis.Mungkin sekarang berusia 16 atau 17 tahun.
Amanda            : Siapa namanya?Mungkin saya kenal dia
Mark                 : Amanda Gracia,kamu kenal?
Amanda            : Sayangnya tidak
Mark                 : Tidak masalah,saya akan menyelediki dia secepatnya
Amanda            : Sebenarnya ada apa dengan gadis itu sampai kamu mencarinya jauh-jauh  dari London?
Mark                 : Ceritanya panjang,Rania.Gadis itu membunuh ibu saya di London
Amanda menuruni kecepatan mobilnya,ekspresinya tegang dan kaget.Tapi ia berusaha menutupinya dan tersenyum mendengar cerita Mark.
Amanda            : Gadis berusia 17 membunuh ibumu?saya cukup kaget,apalagi ia seorang Indonesia
Mark                 : Yeah,saya juga kadang tidak percaya
Amanda            : Lalu kamu sudah lapor polisi?
Mark                 : Sewaktu kejadian berlangsung,polisi terlambat datang gadis itu sudah pergi.Dan ternyata ia begitu pintar,ia menjadi orang lain disaat membunuh ibu saya.Ibu saya tergeletak di kamar rumahnya,ia sama sekali tidak berdarah.Ia tampak seperti orang tidur,tidak ada senjata di kamar itu.Baik senjata api sampai racun pun tidak ditemukan.Sidik jari gadis itu juga tidak ada.Pembunuhan ibu saya sangat janggal dan misterius.Polisi tidak dapat berbuat apa-apa lagi karena sama sekali tidak ditemukan petunjuk untuk mengetahui pelakunya.Orang-orang yang mempunyai motif untuk membunuh ibu saya sudah diinterogasi,tapi alibi mereka sempurna.Sejak itu kasus ibu saya ditutup.Tapi saya tidak menyerah,dan saya hanya mendapat alamat rumah gadis itu
                            (Cerita Mark kepada Amanda.)
Mata Amanda lurus menatap jalanan Jakarta yang cukup lancar di malam hari.
Amanda hanya menggeleng kepalanya pelan mendengar cerita Mark.

Bersambung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar